Assalamu'alaikum wr.wb. Selamat Datang di Blog Geografi Agus Maulana. Silahkan share artikel blog ini. Cantumkan URL jika dijadikan referensi. Isi blog ini tidak bisa di copy paste kecuali menggunakan smartphone. Pahami dan tulis kembali. Selamat belajar, sukses untuk kita semua. Eitts, jangan lupa tinggalkan comment baik berupa kritikan maupun saran yang membangun. :)

Minggu, 02 Februari 2014

Gunung Berapi dan Erupsi

Assalamu'alaikumwr.wb
Kali ini penulis akan berbagi sedikit ilmu tentang Vulkanisme, khususnya erupsi gunung berapi. Tanpa basa- basi lagi, mari kita mulai. Selamat belajar Gan..!! :D

Anak Krakatau.
Sumber: Google
Erupsi adalah proses keluarnya material-material dari dalam bumi dan fragmen- fragmen batuan yang diakibatkan oleh letusan gunung berapi. Erupsi gunung api merupakan bagian dari proses vulkanisme. Berikut merupakan istilah yang akan sering dijumpai pada artikel ini:
  • Magma, merupakan cairan pijar yang terdapat di dalam bumi;
  • Lava, merupakan magma yang keluar ke permukaan bumi;
  • Litosfer, merupakan lapisan batuan. Berasal dari kata "lithos" yang berarti batuan dan "sphere" yang berarti lapisan.
  • Lahar, merupakan lava yang sudah bercampur dengan material pasir, batu, dan air. Lahar dibedakan menjadi dua yaitu, lahar panas dan lahar dingin. Lahar panas adalah lahar yang baru keluar dari lubang kepundan. Lahar dingin adalah lahar yang telah mengalami proses pendinginan dan telah bercampur dengan air hujan.
Umumnya, terdapat tanda- tanda gunung api yang akan meletus, antara lain:
  • Naiknya suhu pada daerah sekitar gunung berapi;
  • Seringnya terjadi gempa vulkanik dengan pusatnya berada pada daerah sekitar gunung berapi;
  • Kerap kali terdengar suara gemuruh;
  • Tumbuhan-tumbuhan pada badan gunung dan daerah sekitar gunung berapi menjadi kering;
  • Turunnya hewan-hewan gunung.

Proses Terjadinya Erupsi  (Proses Meletusnya Gunung Berapi)

Umumnya, hal ini disebabkan oleh tekanan gas yang kuat yang berasal dari dalam bumi yang terus-menerus mendorong magma. Magma yang terdorong tadi sedikit demi sedikit terus bergerak naik karena massanya yang lebih ringan dibandingkan batuan padat disekitarnya. Dalam perjalanannya, magma yang bersuhu sekitar1200 derajat celcius ini melelehkan batuan disekitarnya dan terjadilah penumpukan magma. Dari sini, tekanan yang berasal dari dalam bumi menjadi semakin besar karena magma terhambat oleh lapisan batuan padat (lithosfer) yang sulit ditembus. Karena tekanan yang sangat besar pada daerah ini, maka disini tersimpan tenaga yang sangat besar sehingga lapisan batuan yang sedikit lebih rapuh menjadi retak dan lewat celah retakan inilah magma menjalar keluar. Sambil menjalar, magma melelehkan saluran retakan sehingga membentuk saluran yang disebut pipa kepundan. Ketika lapisan batuan (lithosfer) ini sudah tidak mampu membendung tenaga dari magma, maka akan terjadi ledakan dan semburan yang sangat kuat sebagai reaksi dari pelepasan energi (tenaga) dari dalam bumi. Alhasil, permukaan bumi tertembus dan HOLAAAA, terjadilah erupsi. :(

Penampang gunung api
Sumber: Google
Erupsi gunung Sinabung November 2013 :(
Sumber: mbah google
Foto-foto letusan gunung Sinabung dilihat dari luar angkasa, klik disini.

Tipe- tipe Letusan Gunung Api

  1. Tipe Hawaiian. Letusan tipe ini menyebarkan lava ke segala arah. Skala letusannya tidak besar, namun terus terjadi secara konsisten. Disebut "hawaiian" karena sering terjadi pada gunung-gunung berapi di daerah Hawaii.
  2. Tipe Stromboli. Letusan jenis ini secara konstan terus berlangsung meskipun hanya berupa ledakan-ledakan kecil. Dalam skala waktu tertentu biasanya gunung akan mengeluarkan benda padat berupa batu atau abu vulkanik.
  3. Tipe Vulkano (vulcano). Letusan jenis ini merupakan yang paling umum terjadi. Skala letusannyaa berdasarkan tingkat tekanan. Gunung yang meletus dengan tipe letusan ini biasanya menyebabkan kerusakan lingkungan yang parah, apalagi jika tekanan dari dalam bumi besar.
  4. Tipe Merapi. Tipe letusan ini merupakan salah satu yang tidak kalah mengerikannya dibandingkan dengan tipe vulkano. Letusannya memecah sumbatan lava karena tekanan yang sangat besar dan mengeluarkan lahar serta awan panas (wedhus gembel).
  5. Tipe Perret (plinian). Letusan jenis ini sangat berbahaya. Letusan ini akan mengeluarkan gas yang membumbung tinggi dan membentuk semacam bunga kol pada ujungnya. Sakla letusannya sangat besar, bahkan menyebabkan dinding kawah merosot dan menyebabkan terbentuknya kaldera. Contoh letusan tipe ini adalah gunung Krakatau pada tahun 1883 yang menghancurkan sebagian besar pulaunya.
  6. Tipe Sint Vincent. Dinamakan seperti ini karena pernah terjadi pada gunung sint vincent pada tahun 1902. Letusan tipe ini akan menyebabkan daerah sekitar terkena lahar panas karena lelehan lava bercampur dengan air danau kawah dan tumpah bersamaan. Di Indonesia pernah terjadi pada Gunung Kelud tahun 1919.
  7. Tipe Pelee. Letusan tipe ini biasa terjadi jika terdapat penyumbatan kawah di puncak gunung api yang bentuknya seperti jarum, sehingga menyebabkan tekanan gas menjadi bertambah besar. Apabila penyumbatan kawah tidak kuat, gunung tersebut meletus.
Sumber: Google

Material Hasil Letusan yang Dikeluarkan

  • Gas vulkanik, adalah gas yang dikeluarkan gunung berapi pada saat meletus. Gas tersebut antara lain karbon monoksida (CO), karbon dioksida (CO2), hidrogen sulfida(H2S), sulfur dioksida (S02), dan nitrogen (NO2) yang dapat membahayakan manusia.
  • Lava dan aliran pasir serta batu panas. Lava encer akan mengalir mengikuti aliran sungai sedangkan lava kental akan membeku dekat dengan sumbernya. Lava yang membeku akan membentuk bermacam-macam batuan.
  • Lahar. Lahar sangat berbahaya bagi penduduk di lereng gunung berapi.
  • Hujan Abu, merupakan material yang sangat halus yang disemburkan ke udara saat terjadi letusan. Karena sangat halus, abu letusan dapat terbawa angin dan dirasakan sampai ratusan kilometer jauhnya. Abu letusan ini bisa menganggu pernapasan dan menghambat aktifitas kehidupan sehari-hari.
  • Awan panas, merupakan hasil letusan yang mengalir bergulung seperti awan. Di dalam gulungan ini terdapat batuan pijar yang panas dan material vulkanik padat dengan suhu lebih dari 600 °C. Awan panas dapat mengakibatkan luka bakar pada tubuh yang terbuka seperti kepala, lengan, leher atau kaki dan juga dapat menyebabkan sesak napas hingga kematian.
*Budayakan komen bermutu dan share jika dirasa bermanfaat. Jadilaah reader yang baik dan jauhilah sifat-sifat silent reader :@
Jika da pertanyaan, kritik, saran dan perbaikan kesalahan dalam artikel ini, silahkan cantumkan di kolom komentar di bawah ini. Terima kasih...

Daftar Pustaka:

  • http://www.bimbingan.org/7-macam-tipe-letusan-gunung-berapi-erupsi.htm
  • http://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_meletus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar