Assalamu'alaikum wr.wb. Selamat Datang di Blog Geografi Agus Maulana. Silahkan share artikel blog ini. Cantumkan URL jika dijadikan referensi. Isi blog ini tidak bisa di copy paste kecuali menggunakan smartphone. Pahami dan tulis kembali. Selamat belajar, sukses untuk kita semua. Eitts, jangan lupa tinggalkan comment baik berupa kritikan maupun saran yang membangun. :)

Minggu, 12 Januari 2014

Aurora

Membahas tentang fenomena- fenomena alam memang tidak akan pernah ada habisnya. Apalagi jika dikaitkan dengan luar angkasa, tata surya, galaksi atau apapun yang ada di jagad raya, sungguh tidak akan ada habisnya.

Kali ini kita akan membahas tentang aurora. dalam artikel ini, anda akan banyak menjumpai kata- kata seperti medan magnet, partikel atom dan kutub.
Aurora Borealis
 (Sumber: http://politesocietymagazine.com/blog/wp-content/uploads/2012/10/fotos_de_aurora-boreal.jpg
Bumi ini bagaikan magnet yang berukuran sangat besar, dengan kutub-kutub magnetnya hampir berdekatan dengan kutub geografis bumi. Sehingga bumi ini dilapisi oleh medan magnet (magnetosfer) yang berbentuk sebuah perisai yang mirip dengan buah apel, dimana bumi berada pada inti buahnya dan magnetosfer berada pada kulit buah apel.magnetosfer ini terdiri dari beberapa lapisan, dengan lapisan terbawahnya, sabuk radiasi van allen yang berada di sekitar ekuator (khatulistuwa). Layaknya sebuah perisai, magnetosfer dan sabuk van allen melindungi bumi dari terpaan partikel angin matahari. Faktor inilah yang membedakan antara bumi dengan planet lain yang lebih dekat dengan matahari yang ketika terkena angin matahari suhunya bertambah panas secara drastis. 


Angin matahari sendiri merupakan hasil dari ledakan sun spot (bintik matahari) matahari yang melepaskan partikel-partikel proton dan elektron. Sun spot dapat meledak ketika tekanan arus sudah sangat besar dan tidak mampu lagi menahan. Ketika hal ini terjadi, maka arus proton dan elektron tadi akan terlempar dan umumnya dapat mencapai bumi dalam waktu 18 jam hingga 2 hari perjalanan antariksa. 

Skema pergerakan angin matahari ketika membentur Magnetosfer
 (Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Magnetosfer)
Sebelum mencapai bumi, angin matahari akan menimpa lapisan magnetosfer. Ketika angin matahari bertumbukan dengan magnetosfer, partikel-partikel angin matahari dibelokkan dan tertarik menuju kutub medan magnet bumi. Semakin tinggi energi partikel, maka semakin dalam lapisan magnetosfer yang berhasil ditembus olehnya. Aliran partikel yang tertarik ke kutub medan magnet bumi akan bertumbukan dengan atom-atom yang ada di atmosfer. Energi yang dilepaskan akibat reaksi dari proton dan elektron yang bersinggungan dengan atom-atom di atmosfer, akan menghasilkan pendar cahaya yang berwarna- warni di langit yang disebut sebagai aurora.

Aurora merupakan fenomena pancaran cahaya yang menyala-nyala pada lapisan ionosfer dari sebuah planet sebagai akibat adanya interaksi antara medan magnetik yang dimiliki planet tersebut dengan partikel bermuatan yang dipancarkan oleh matahari (angin matahari). Aurora hanya dapat diamati di bagian kutub bumi. Aurora yang terjadi di kutub utara disebut Aurora Borealis dan di kutub selatan disebut Aurora Australis.

Karena partikel atom yang terdapat pada berbagai tingkat ketinggian tidaklah sama, maka aurora yang dihasilkan memiliki berbagai macam warna (berwarna- warni). Artinya, jika warna yang tampak pada aurora berwarna- warni, maka ketinggian lokasi tumbukan antara angin matahari dan partikel atom pada atmosfer berbeda- beda.
Aurora (Sumber: images.google.com/aurora)
Aurora yang terjadi pada umumnya berwarna- warni dan tidak hanya terdiri atas satu warna saja. Pada ketinggian di atas 300 km, partikel angin matahari akan bertumbukan dengan atom-atom hidrogen sehingga terbentuk warna aurora kemerah-merahan. Semakin turun, yakni pada ketinggian 140 km, partikel angin matahari bereaksi dengan atom oksigen yang membentuk cahaya aurora berwarna biru atau ungu. Sementara itu, pada ketinggian 100 km proton dan elektron bersinggungan dengan atom oksigen dan nitrogen sehingga aurora tervisualisasikan dengan warna hijau dan merah muda.

DAFTAR PUSTAKA

http://kafeastronomi.com/aurora-dan-proses-terjadinya.html 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar