Kali ini kita akan membahas tentang aurora. dalam artikel ini, anda akan banyak menjumpai kata- kata seperti medan magnet, partikel atom dan kutub.
Aurora Borealis (Sumber: http://politesocietymagazine.com/blog/wp-content/uploads/2012/10/fotos_de_aurora-boreal.jpg |
Angin matahari sendiri merupakan hasil dari ledakan sun spot (bintik matahari) matahari yang melepaskan partikel-partikel proton dan elektron. Sun spot dapat meledak ketika tekanan arus sudah sangat besar dan tidak mampu lagi menahan. Ketika hal ini terjadi, maka arus proton dan elektron tadi akan terlempar dan umumnya dapat mencapai bumi dalam waktu 18 jam hingga 2 hari perjalanan antariksa.
Skema pergerakan angin matahari ketika membentur Magnetosfer (Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Magnetosfer) |
Sebelum mencapai bumi, angin matahari akan menimpa lapisan magnetosfer. Ketika angin matahari bertumbukan dengan magnetosfer, partikel-partikel angin matahari dibelokkan dan tertarik menuju kutub medan magnet bumi. Semakin tinggi energi partikel, maka semakin dalam lapisan magnetosfer yang berhasil ditembus olehnya. Aliran partikel yang tertarik ke kutub medan magnet bumi akan bertumbukan dengan atom-atom yang ada di atmosfer. Energi yang dilepaskan akibat reaksi dari proton dan elektron yang bersinggungan dengan atom-atom di atmosfer, akan menghasilkan pendar cahaya yang berwarna- warni di langit yang disebut sebagai aurora.
Aurora merupakan fenomena pancaran cahaya yang menyala-nyala pada lapisan ionosfer dari sebuah planet sebagai akibat adanya interaksi antara medan magnetik yang dimiliki planet tersebut dengan partikel bermuatan yang dipancarkan oleh matahari (angin matahari). Aurora hanya dapat diamati di bagian kutub bumi. Aurora yang terjadi di kutub utara disebut Aurora Borealis dan di kutub selatan disebut Aurora Australis.
Karena partikel atom yang terdapat pada berbagai tingkat ketinggian tidaklah sama, maka aurora yang dihasilkan memiliki berbagai macam warna (berwarna- warni). Artinya, jika warna yang tampak pada aurora berwarna- warni, maka ketinggian lokasi tumbukan antara angin matahari dan partikel atom pada atmosfer berbeda- beda.
Aurora (Sumber: images.google.com/aurora) |
Aurora yang terjadi pada umumnya berwarna- warni dan tidak hanya terdiri atas satu warna saja. Pada ketinggian di atas 300 km, partikel angin matahari akan bertumbukan dengan atom-atom hidrogen sehingga terbentuk warna aurora kemerah-merahan. Semakin turun, yakni pada ketinggian 140 km, partikel angin matahari bereaksi dengan atom oksigen yang membentuk cahaya aurora berwarna biru atau ungu. Sementara itu, pada ketinggian 100 km proton dan elektron bersinggungan dengan atom oksigen dan nitrogen sehingga aurora tervisualisasikan dengan warna hijau dan merah muda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar